jenis mobil yang aman jika timing belt putus
Jikatiming belt ini sampai putus maka kendaraan akan mati total. Efek negative nya menyebabkan kerusakan serius pada internal mesin seperti klep dan piston. Penyebabnya lampu indikator timing belt menyala tentu saja Timing Belt yang aus. Oleh karena itu, anda perlu mengganti timing belt ini setidaknya per 10.000 km. Ciri-ciri timing belt yang
Shutterstock Semakin lama timing belt digunakan tentu akan menurunkan performanya.Apalagi jika muncul tanda-tanda di bawah ini! Mobil Mogok. Gejala timing belt perlu diganti adalah ketika mobil sering mogok.Lakukan pengecekan pada area ini saat mobil mogok. Sebaiknya pengecekan dilakukan oleh teknisi ahli sebab tanda kerusakan timing belt sulit untuk dikenali jika masih pada tahap ini.
Pernahtukar timing belt kereta? Kalau kereta yang pakai timing-chain, ok la kot sebab tak perlu tukar.. Contohnya mcm Myvi, Nissan Sentra & Innova.. Kalau kereta jenama Proton, kena lah tukar. Bab timing belt ni aku ada sikit fobia sebab aku ada pengalaman timing belt putus masa atas highway.. Masa tahun 2006.. Kereta aku masa tu Proton Waja..
Iamenambahkan, risiko lain yang juga bisa terjadi ketika fan belt putus adalah mesin mengalami panas berlebih. Sebab, kinerja pompa air akan terganggu dan tidak bisa lagi berfungsi untuk mengatur putaran air pada radiator. Baca juga: Agar Tidak Kena Pajak Progresif, Begini Cara dan Syarat Blokir STNK "Resikonya jika fan belt putus maka di pompa air atau water pump mesin bisa mengalami
5 Gerigi pada Timing Belt sudah aus dan ada yang hilang. Gerigi yang aus merupakan salah satu tanda timing belt harus diganti. Jika geriginya sudah aus dan mulai ada yang hilang, maka Anda harus segera melakukan penggantian Timing Belt, hal ini dapat menyebabkan pegangan (grip) pada camshaft tidak maksimal.
Verheiratete Frau Flirtet Mit Verheiratetem Mann. Istimewa/MSM Timing belt Daihatsu Xenia Li putus – Buat pemilik mobil yang sistem penggerak katupnya masih menggunakan timing belt, coba ingat-ingat kapan terakhir Anda ganti timing beltnya. Sebab komponen ini seiring pemakaian bisa putus tiba-tiba saat mobil digunakan. Kalau sampai putus, bahaya mesin jebol bisa mengintai, yakni piston bisa bertabrakan dengan klep. Ngeriii.. Nah, baru-baru ini salah satu pengguna Daihatsu Xenia Li melakukan emergency call kepada bengkel Masmun Sukses Motor MSM. Baca Juga Mesin Bisa Jebol Kalau Part Ini Putus Di Jalan, Begini Ciri-Cirinya “Mobilnya mogok di jalan, saat dicek ternyata timing beltnya putus. Untung klepnya aman, tidak bengkok.” “Karena di piston ada coakan pas posisi klep. Sama kayak Suzuki Carry dan APV,” bilang Sumarno, punggawa MSM. Padahal menurut sang pemilik Xenia Li, timing beltnya baru diganti setahun lalu. Oke, sebelum kita telusuri penyebabnya, kita bahas dulu apa saja yang bisa menyebkan timing belt putus.
Timming Belt pada mesin mobil Untuk dapat menggerakan Crankshaft dengan Camshaft secara selaras di mesin mobil, maka dibutuhkan alat penghubung yang biasa disebut Timming Belt atau Timming Chain. Sebelum adanya Timming Belt, mesin mobil bensin dengan kombusi karburator, maupun injeksi serta diesel, menggunakan Timming Chain untuk mendapatkan pola waktu siklus 4 langkah, yakni langkah hisap, langkah kompresi, langkah tenaga dan langkah buang yang sejalan. Baik Timming Belt maupun Timming Chain bertugas menyesuaikan waktu pergerakan antara piston, intake valve dan exhaust valve guna didapat proses pembakaran yang sempurna pada mesin. Sistem kerja Timming Belt Mobil dengan Timming Belt ini sempat populer di era 90-an hingga 2000-an. Namun pada akhirnya, seiring dengan berkembangnya teknologi, mesin mobil kembali menggunakan Timming Chain untuk menggerakan Crankshaft dengan Camshaft. Beberapa produsen otomotif ternama menyebutkan bahwa penggunaan Timming Chain lebih mudah dalam hal perawatan dan memiliki umur yang panjang panjang. Alasan tersebut yang membuat banyak produsen kendaraan bermotor kembali menggunakan Timming Chain dan melupakan Timming Belt. Sebagai contoh mobil sekarang ini yang menggunakan Timming Chain adalah Toyota Avanza, Toyota Rush, Toyota Kijang Innova bensin, Suzuki Ertiga, Mitsubishi Xpander, Honda Brio, dan masih banyak lagi. Alasan Mengapa Timming Chain Kembali Diminati Produsen Kendaraan Roda Empat Timming Chain pada mesin mobil Bicara soal Timming Chain, alat penghubung antara Crankshaft dengan Camshaft ini menggunakan material dasar besi dan baja. Bentuknya seperti rantai pada sepeda motor namun memiliki dimensi yang lebih kecil. Penggunaan Timming Chain pada mesin mobil ini sempat digantikan oleh Timming Belt dan kemudian digunakan kembali pada mobil sekarang ini. Berikut kelebihan penggunaan Timming Chain. Sangat awet dan kuat. Mobil akan mampu bertahan lama karena rantai jelas menggunakan bahan logam sehingga tidak akan mudah putus. Tidak perlu rutin mengganti Timing Chain karena komponen ini bisa dipakai hingga ratusan ribu kilometer. Namun begitu, pemilik harus memperhatikan betul waktu pergantian oli. Mengingat, Timming Chain ini memerlukan pelumas oli agar rantainya tidak mudah aus dan putus. Lebih minim risiko loss power jika dibandingkan dengan Timing Belt yang berbahan dasar karet sehingga kekuatannya pun menjadi tak seberapa. Tidak membutuhkan perawatan berkala ke bengkel, kecuali memang ada suatu kondisi tertentu yang menyebabkan kerusakan atau penurunan performa. Akurasi fungsi Timing Chain dalam mengekspos waktu katup. Alasan mengapa Timming Belt Tak Lagi Ada di Mobil Baru Timming Belt putus Bicara mengapa Timming Belt yang mulai ditinggalkan oleh beberapa produsen tenama, sebenarnya terdapat beberapa faktor. Hal tersebut diantaranya Tidak seperti Timming Chain, Timming Belt memiliki masa pakai yang harus selalu diperhatikan. Pada umumnya, mobil yang masih menggunakan Timming Chain ini harus lebih didispilin dalam melakukan perggantian setiap km – km. Jika lupa melakukan pergantian, gejala yang umumnya terjadi adalah Timming Belt putus ketika mobil sedang digunakan. Bila itu terjadi, mesin mobil biasanya akan mati seketika akibat piston yang bertabrakan dengan klep. Timming Belt akan mudah rusak bila terkena oli, bensin, dan semacam cairan lainnya karena berbahan dasar karet. Perawatan lebih mahal karena harus sering rajin menggantinya. Setiap menggantinya paling tidak dibutuhkan biaya – Kesimpulan Secara kerja, Timming Chain maupun Timming Belt memiliki fungsi yang sama yakni, bertugas menyesuaikan waktu pergerakan antara piston, intake valve dan exhaust valve guna didapat proses pembakaran yang sempurna pada mesin. Namun, Timming Chain untuk beberapa tahun terakhir kembali digunakan kembali pada mobil sekarang ini karena dianggap lebih simpel, kuat, dan mudah dalam perawatan. Akan tetapi kalian harus waspada apabila ditemui kerusakan pada Timing Chain pada mesin mobil. Sebab, ketika komponen tersebut rusak, maka ada beberapa bagian kendaraan yang bakal rusak parah. Sama seperti Timming Belt putus, bagian pergerakan naik turunnya klep yang menjadi tidak sinkron akibat rusaknya Timming Chain. Klep masuk valve in bisa saja bertabrakan dengan klep keluar exhaust valve. Rusaknya atau putusnya Timming Chain juga bisa mengakibatkan komponen tersebut masuk ke bagian gir antara crankshaft dan balancer, gearbox, ataupun bagian lain. Akibatnya, komponen yang berbenturan bisa rusak karena masing-masing terbuat dari bahan baja atau besi. Namun begitu, tampaknya kejadian tersebut jarang sekali terjadi. Mengingat terdapat tensioner yang berfungsi menjaga ketegangan rantai keteng agar rantai keteng tetap stabil.
– Dampak timing belt putus atau resiko timing belt putus pada mesin mobil yang masih menggunakan timing belt pada mekanisme timing mesin. Apa itu timing belt? Timing belt adalah belt untuk timing mesin yang menghubungkan kruk as dan mekanisme klep. Ciri-ciri timing belt putus atau tanda timing belt putus adalah 1. Mesin mati mendadak saat jalan dan tidak bisa hidup lagi 2. Untuk kendaraan yang masih menggunakan distributor, selain mesin mati mendadak saat jalan juga tidak keluar api dari busi karena distributor tidak berputar akibat timing belt yang memutar noken as tersebut putus. Gambar diatas adalah contoh kerusakan klep mesin pada mobil daihatsu zebra tahun 2002 akibat timing belt putus, untuk daihatsu zebra tahun 2004 ke atas sudah aman artinya tidak akan terjadi tabrakan klep dengan piston jika terjadi timing belt putus. Dampak atau resiko timing belt putus terhadap mesin mobil adalah 1. Klep mesin bengkok 2. Piston rusak karena terjadi tabrakan dengan klep 3. Pada kendaraan tertentu jika timing belt putus hanya akan menyebabkan mesin tidak bisa hidup tanpa terjadi tabrakan antara klep dan piston, hal ini tergantung dari konstruksi bagian atas pada piston. Salah satu contohnya silakan lihat DISINI. Tips Mencegah Timing Belt Putus atau Cara Merawat Timing Belt Mobil Tidak ada cara khusus bagaimana cara merawat timing belt mobil, karena letak timing belt berada didalam mesin, tetapi biasanya untuk merawat timing belt adalah dengan melihat kondisi dan kilometer tempuh kendaraan. Berikut adalah beberapa tips mencegah timing belt putus pada mesin mobil, yaitu 1. Lihat pada manual kendaraan masing-masing berapa kilometer maksimal timing belt harus diganti, ada yang 50 ribu km, 80 ribu km, ada yang 150 ribu km. 2. Biasanya oleh bengkel setiap kali sehabis mengganti timing belt, pada cover timing belt ditulis berapa kilometer lagi harus ganti timing belt. Atau seperti contoh pada Toyota Harrier dari pabrik sudah ada label pada cover timing belt agar penggantian timing belt setelah 100 ribu km. 3. Atau lihat lampu indikator timing belt pada panel spido, jika sudah menyala berarti sudah waktunya mengganti timing belt. Silakan lihat Lampu Indikator T-Belt. 4. Dengan mengganti piston yang memiliki konstruksi jika terjadi timing belt putus atau rusak tidak sampai merusak mesin. Semoga berguna. Silakan Lihat JugaMesin Bergetar Saat Idle Akibat Kompresi Tidak SamaCara Mengatasi Penyebab Oli Rembes Ke Busi MobilDampak atau Akibat Air Radiator Mobil Habis/BocorTips Mesin Sulit Hidup Hyundai BimantaraMesin Kurang Tenaga, Melempem Saat Ac HidupKelebihan Busi Dengan Ujung Platinum dan Iridium
[latexpage] – Mengabaikan timing belt Anda dapat mendatangkan masalah dengan biaya perbaikan yang lebih tinggi. Timing belt tidak mudah atau sering putus. Tetapi ketika timing belt putus, maka dapat menyebabkan kerusakan piston, kepala silinder retak/pecah, dan kerusakan katup mesin. Mungkin sebagian Anda akan bertanya, Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Kita akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut berikut ini. Baca juga Cara Mengganti Oli dan Filter Oli Mitsubishi Outlander Timing belt putus dapat mengakibatkan katup bengkok. Sumber Revolution Vehicles Mungkin, ketika Anda memikirkan mesin Anda, Anda membayangkan katup dan piston, tetapi Anda tidak berpikir banyak tentang apa yang membuat mereka bekerja dengan baik. Mari nyatakan dengan jelas. Tidak ada yang lebih penting daripada timing belt mobil Anda. Timing belt menggerakkan secara bersamaan camshaft, yang membuat katup tersinkronisasi, dan poros engkol, yang mengontrol piston. Timing belt Anda memberitahu piston kapan harus naik dan turun, dan katup kapan harus membuka dan menutup. Bagaimana cara mengetahui gejala timing belt putus atau rusak Timing belts tidak sering memberi Anda banyak peringatan ketika beroperasi. Timing belt bisa jadi bunyi berdecit atau berkicau lainnya. Atau timing belt mungkin tiba-tiba putus tanpa basa basi lagi. Lebih sering, meskipun, kerusakan karena pemakaian pada timing belt. Anda dapat melakukan pemeriksaan visual untuk menghindarinya. Lihat apakah ada retak, tampak serat dalamnya, gigi timing belt yang hilang atau kontaminasi oli akibat bocor seal oli depan. Atau Anda dapat meminta mekanik bengkel memeriksa timing belt untuk Anda. Kebanyakan produsen kendaraan juga menganjurkan agar Anda mengganti timing belt sebagai bagian dari pemeliharaan rutin Anda. Yakni menggantinya setiap mil. Beberapa timing belt yang bagus dapat bertahan hingga mil. Jika Anda ragu, periksa manual book mobil Anda, km atau jarak untuk penggantian timing belt ada di sana. Atau paling gampang adalah dengan menannyakan ke dealer atau mekanik Anda. Interferensi vs mesin non-interferensi Tingkat kerusakan yang disebabkan oleh timing belt putus atau sekedar rusak dapat bergantung pada jenis mesin yang Anda miliki di mobil Anda. Sebuah mesin non-interferensi memberikan jarak antara katup dan piston. Jenis mesin semacam ini jika sabuk timing rusak, Anda mungkin akan mendapati katup bengkok. Dan Anda mungkin harus mendapati kepala silinder mesin yang terpaksa harus diperbaiki, tetapi mesin tidak mungkin hancur. Dengan mesin interferensi, meskipun dan sekitar 70% dari kendaraan di jalan saat ini memiliki jenis mesin ini, piston dan katup bergerak di dalam silinder – tidak pada saat yang sama. Piston dan katup “memiliki” silinder pada waktu yang berbeda. Namun demikian, inilah – jangka waktu antara “kepemilikan” bisa kurang dari satu detik. Jika waktunya tidak aktif, kurang dari satu detik, tidak ada yang menghentikan piston dan silinder dari bertabrakan. Ini melontarkan connecting rod, dan dapat membuat lubang di blok mesin. Akhirnya, mesin hanya retak setengah, dan tidak ada cara untuk memperbaikinya. Dengan keadaan semacam ini maka Anda dapat dipastikan harus mengganti blok silinder. Sekarang Anda tahu konsekuensi bencana mengabaikan hingga timing belt putus atau sekedar rusak. Katup mesin dan kerusakan piston, katup bengkok, kepala silinder yang perlu dibangun kembali atau diganti, dan bahkan mungkin kehancuran mesin total akibat blok silinder jebol. Jika Anda tidak ingin melihat bertambahnya tanda rupiah pada faktur perbaikan mobil bertambah, periksa timing belt Anda secara teratur, dan suruh mekanik Anda untuk menggantinya sesuai jadwal. Jangan sampai ini terjadi ya![]
Sebenarnya ada 3 jenis untuk menggerakkan as klep pada sebuah mobil yaitu timing belt,timing chain dan roda yang paling awet dan mahal adalah roda gigi untuk mobil yang memakai roda gigi untuk menggerakkan shaft katupnya salah satu contoh yang ada di Indonesia adalah Isuzu mayoritas mobil yang yang ada di Indonesia memakai timing chain dan timing belt,berikut kelemahan dan kekurangannya masing-masing Yang pertama timing chain Kelebihan mobil yang memakai timing chain -Awet,kuat serta mampu bertahan lama karena rantai jelas memakai logam sehingga tidak cepat putus. -Lebih hemat karena bisa dipakai hingga ratusan ribu kilometer hanya cukup rajin mengganti oli saja. Kekurangan mobil yang memakai timing chain -Lebih berat dan lebih rumit susunan mesinnya -Suara mesin sedikit lebih berisik namun mobil sekarang yang memakai timing chain sudah lebih halus jika di bandingkan mobil teknologi lama. Timing belt Kelebihan mobil yang memakai timing belt -Suara lebih halus dan tarikan di putaran tinggi lebih merata karena tidak ada momen dari kekakuan rantai. -Lebih ringkas dan ringan. Kekurangan mobil yang memakai timing belt -Boros karena sekitar km kita diwajibkan mengganti timing belt untuk berjaga-jaga agar tidak putus saat dijalan yang menyebabkan mati mesin bahkan rusak sebagian mobil tua yang memakai timing belt jika putus saat mesin menyala kepala piston bisa bertabrakan dengan ujung klep sehingga harus turun mesin dan memerlukan perbaikkan yang mahal. Jadi disarankan untuk anda yang memakai mobil harian secara hemat pilih mobil yang memakai timing chain daftar mobil lama di Indonesia yang memakai timing chain panther semua seri. Avansa,Daihatsu xenia 1300,Daihatsu Sirion karena memakai mesin yang sama Daihatsu Xenia 1000 cc masih memakai timing belt Corola Kijang series. bermesin i-vtec untuk Honda umumnya keluaran diaatas 2005 Inova bermesin kode TR Yaris dan vios Itulah kekurangan dan kelebihan masing-masing penggerak shaft klep pada mobil serta jenis mobil yang memakainya,itulah alasan orang jaman dulu bilang mesin panther dan toyota lebih kuat dari Daihatsu karena memang pada saat itu sekelas espas masih memakai timing belt berbeda dengan Toyota kijang dan phanter yang lebih awet karena memakai timing dapat membantu.
jenis mobil yang aman jika timing belt putus