jika efisiensi trafo 80 maka kuat arus primernya adalah
Jikaefisiensi trafo 80% dan kumparan sekundernya dihubungkan dengan lampu 250 Volt 50 watt, maka kuat arus dalam kumparan primernya adalah . a. 0,5 A b. 1,0 A c. 1,5 A d. 2,5 A e. 5,8 A Jika arus yang mengalir dalam solenoida adalah 2 A, maka energi yang tersimpan dalam solenoida adalah a. 1,8 × 10-3.
Aruslistrik hanya timbul pada saat magnet bergerak. Jika magnet diam di dalam kumparan, di ujung kumparan tidak terjadi arus listrik. 1. Penyebab Terjadinya GGL Induksi. Ketika kutub utara magnet batang digerakkan masuk ke dalam kumparan, jumlah garis gaya-gaya magnet yang terdapat di dalam kumparan bertambah banyak.
15 Perbandingan jumlah lilitan kawat kumparan primer dan sekunder sebuah transformator adalah 1:4. Tagangan dan kuat arus masukannya masing-masing 10 V dan 2 A. Jika daya rata-rata yang berubah menjadi kalor pada transformator adalah 4 W dan tegangan keluarannya 40 V, maka kuat arus keluarannya bernilai . A. 0,1 A. B. 0,4 A
Efisiensitransformator 60%, bila kuat arus pada kumparan sekunder 6,6 A maka kuat arus pada kumparan primernya adalah .. Ampere Berikut jawaban yang paling benar dari pertanyaan: Sebuahtransformator menurunkan tegangan listrik bolak balik
A Besar tegangan pada kumparan primernya adalah 40 volt. B. Besar kuat arus pada kumparan primernya adalah 0,25 A. Pembahasan. TRAFO IDEAL. Pembahasan. Trafo atau transformator adalah alat elektronik yang dapat menaikkan atau menurunkan tegangan listrik. Tersusun atas dua kumparan, yaitu: Kumparan primer yang dihubungkan ke sumber arus listrik.
Verheiratete Frau Flirtet Mit Verheiratetem Mann. Transformator yaitu perangkat yang dapat mentransfer energi listrik dari suatu rangkaian arus bolak – balik AC alternate current ke rangkaian listrik lain baik dengan meningkatkan atau mengurangi tegangan. Terus, kalo Efisiensi Transformator/trafo tersebut itu apa sih? Penasaran? Yuk ketahui pembahasannya berikut ini. Pengertian Efisiensi Transformator/TrafoBagian – Bagian Transformator/TrafoFaktor Kerugian Transformator1. Kerugian Arus Eddy2. Kerugian Kopling3. Kerugian Histerisis4. Kerugian Tembaga5. Kerugian Efek Kulit6. Kerugian Kapasitas LiarCara Meningkatkan Efisiensi TransformatorRumus Efisiensi TransformatorContoh Soal Efisiensi Transformator Pengertian Efisiensi Transformator/Trafo Power loss berkaitan erat dengan yang namanya efisiensi transformator/trafo. Lantas apa sebenarnya pengertian efisiensi trafo atau transformator itu? Jadi, Efisiensi Transformator/Trafo ini merupakan perbandingan antara daya listrik keluaran P out dengan daya listrik masukan P in. Transformator merupakan perangkat paling efisien. Bahkan trafo yang dirancang dengan baik, bisa punya efisiensi beban penuh antara 95% sampai 98,5%. Sebagai trafo yang efisien, output dan input mempunyai nilai yang hampir sama dan karenanya gak praktis buat mengukur efisiensi trafo pakai output/input. Cara yang lebih tepat buat mengukur efisiensi transformtor/trafo bisa pakai, efisiensi = input – loss / input = 1 – loss/input. Sebuah transformator pada prinsipnya terdiri dari 3 bagian utama yaitu Inti besi inti magnetikKumparan primer Np merupakan kumparan tempat masukkan tegangan mula – mulaKumparan sekunder Ns merupakan sebuah tempat dialirkannya tegangan hasil. Faktor Kerugian Transformator 1. Kerugian Arus Eddy Kerugian arus eddy yaitu kerugian trafo yang disebabkan karena adanya perubahan fluks magnet yang bertolak belakang dengan Gaya Gerak Listrik GGL. Terjadi saat GGL mengalir dari kumparan primer ke sekunder melalui ini. Buat mengurangi arus eddy, pada trafo daya dipakai ini besi lunak yang berlapis – lapis. 2. Kerugian Kopling Terjadi karena adanya aliran fluks magnet yang gak sempurna dari kumparan perimer ke kumparan sekunder. Cara buat mengurangi kerugian kopling ini yaitu dengan membuat kumparan primer dan sekunder ditumpuk secara berlapis – lapis. 3. Kerugian Histerisis Disebabkan karena arus dari kumparan primer ke sekunder yang berbalik arah. Penyebabnya, fluks yang mengalir dari inti trafo. Makanya, semakin baik kualitas material dari inti trafo, maka semakin kecil juga kerugian histerisisnya. 4. Kerugian Tembaga Pada kumparan kawat tembaga sebuah trafo, baik itu kumparan primer atau sekunder, semakin banyak jumlah lilitan maka semakin besar juga resistansi lilitan tersebut. Gitu juga dengan arus listrik yang mengalir pada kumparannya. Kerugian tembaga ini berlaku persamaan l’2R l kuadrat dikali R. 5. Kerugian Efek Kulit Meski kawat kumparan primer dan sekunder masing – masing ada lapisan isolasi satu sama lain. Tapi, resistansi pada kumparan juga bisa mempengaruhi efisiensi dari trafo. Buat mengurangi kerugian efek kulit pada trafo, kamu bisa pakai kawat kecil yang berlapis – lapis yang saling berisolasi. 6. Kerugian Kapasitas Liar Kerugian kapasitas liar juga menjadi salah satu yang disebabkan sama kualitas transformator/trafo itu sendiri. Kerugian ini gak akan berpengaruh pada frekuensi rendah, tapi efisiensi akan berpengaruh banyak pada frekuensi tinggi. Cara buat mengurangi kapasitas liar yaitu dengan membuat gulungan kumparan primer dan sekunder trafo secara semi – acak. Cara Meningkatkan Efisiensi Transformator Supaya trafo bisa efisien, maka material inti besi dan material kawat tembaga harus ditingkatkan lebih lagi. Perbandingan power supply input sebaiknya juga dilebihkan, jadi output dari trafo bisa bekerja dengan maksimal. Secara perhitungan, hal ini akan membuat efisiensi trafo terbaca menurun, tapi secara keseluruhan output trafo akan maksimal dibanding dengan merancang trafo dengan perbandingan input dan output yang seimbang. Efiensi secara produksi mungkin baik buat produsen, tapi buat pengguna rancangan yang gak efisien palah akan menguntungkan. Contohnya Bagian input kalo dirancang dengan daya 500 watt, dan bagian ouput cuma 450 watt, maka saat beban dengan daya 450watt, trafo tersbut akan lebih stabil. Maka, rancanglah trafo yang bisa memasuk daya yang cukup besar pada bagian outputnya. Cara menghitung efisiensi trafo cuma berguna buat produsen trafo, agar hasil produksi bisa semurah mungkin dan dengan harga yang diberikan bisa memberikan supply yang maksimal. Rumus Efisiensi Transformator Perbandingan antara daya sekunder dengan daya primer atau hasil bagi antara energi sekunder dengan energi primer yang dinyatakan dengan persen disebut efisiensi trafo. Efisiensi trafo dinyatakan dengan η. Nah, besar efisiensi trafo bisa dirumuskan sebagai berikut. η = Ws/Wp x 100% Atau,η = Ps/Pp x 100%Atau, η = x 100%Atau,η = x 100% Keterangannya η = Efisiensi Transformator/TrafoWs = Energi sekunder keluarWp = Energi primer masukVs = Tegangan sekunder keluarVp = Tegangan primer masukIs = Arus sekunderIp = Arus primerNs = Lilitan sekunderNp = Lilitan primer Contoh Soal Efisiensi Transformator 1. Sebuah trafo arus primer dan sekundernya masing-masing 0,8 A dan 0,5 A. Kalo jumlah lilitan primer dan sekunder masing – masing 100 dan 800. Mak, berapakah efisiensi trafo? Jawaban Diketahui Ip = 0,8 A Np = 1000 Is = 0,5 A nS = 800 Ditanya Efisiensi trafo η?Jawab η = Is x Ns/ Ip x Np x 100% η = 0,5 A x 800/ 0,8 A x 1000 x 100% η = 400/ 800 x 100% η = 0,5 x 100% η = 50% Jadi, besar efisiensi trafo yang dihasilkan adalah sebesar 50%. 2. Sebuah trafo tegangan primer dan sekundernya 220 V dan 55 V. Kalo kuat arus primer 0,5 A dan kuat arus sekunder 1,5, berapakah efisiensi trafo? Jawaban Diketahui Ip = 0,5 A Vp = 220 V Is = 1,5 A Vs = 55 V Ditanya Efisiensi trafo η?Jawab η = Is x Vs/ Ip x Vp x 100% η = 1,5 A x 55 V/0,5 A x 220 V x 100% η = 82,5 W/ 110 W x 100% η = 0,75 x 100% η = 75% Jadi, besar efisiensi trafo yang dihasilkan adalah sebesar 75%. 3. Efisiensi sebuah trafo 60%. Kalo energi listrik yang dikeluarkan 300 J, maka berapakah energi listrik yang masuk trafo? Jawaban Diketahui η = 60% Ws = 300 J Ditanya Energi listrik yang masuk ke trafo Wp?Jawab η = Ws/Wp x 100% 60% = 300 J/Wp x 100% 60% = 300 J/Wp x 100% 6 = 3000 J/Wp Wp = 3000 J/6 Wp = 3000 J/6 Wp = 500 J Jadi, besar energi listrik yang masuk ke dalam sebuah trafo adalah sebesar 500 J. 4. Sebuah trafo memiliki efisiensi 75%. Tegangan inputnya 220 V dan tegangan outputnya 110 V. Kalo kuat arus primer yang mengalir 2 A, berapakah kuat arus sekundernya? Jawaban Diketahui η = 75% Vp = 220 V Vs = 110 V Ip = 2 A Ditanya Kuat arus sekundernya Is?Jawab η = Is x Vs/ Ip x Vp x 100% 75% = Is x 110 V/2 A x 220 V x 100% 75 = Is /440 A Is = 75 x 440 A / Is = 3 A Jadi, kuat arus sekundernya yang dihasilkan adalah sebesar 3 A 5. Daya listrik yang dimiliki oleh sebuah transformator sebesar 20 W di bagian primer Daya Input, dan 18 W di bagian sekunder Daya Output. Pertanyaannya, berapakah Efisiensi Trafo tersebut? Jawaban Diketahui Pout = 18 W Pin = 20 W Ditanya Efisiensi Trafo?JawabBuat menjawab soal tersebut digunakan persamaan ɳ = P out / P in x 100% ɳ = P out / P in x 100% ɳ = 18 W / 20 W x 100% ɳ = 90% Jadi, Efisiensi Trafo yang dihasilkan adalah 90% Gimana pembahasannya? Jadi lebih paham kan soal Efisiensi Transformator tersebut? Semoga bermanfaat! Referensi Originally posted 2020-03-18 161450.
4 tahun ago Menghitung efisiensi trafo merupakan salah satu metode untuk menentukan seberapa baguskan kualitas dari sebuah trafo. Baik itu trafo jenis step-up maupun jenis trafo step-down. Menghitung efisiensi secara umum ternyata sangat Anda bahwa trafo yang ideal itu adalah trafo yang memiliki efisiensi 100%. Artinya energi listrik elektromagnetik yang dialirkan dari kumparan primer ke kumparan sekunder melalui inti sepenuhnya tersalurkan ke kumparan sekunder sehingga tidak ada energi yang terbuang loss sama sekali.Ilustrasi konstruksi trafo, mulai dari aliran fluks magnet, tegangan dan arus sayangnya di dunia ini tidak ada efisiensi trafo yang mencapai 100%. Yang ada hanyalah mendekati, itupun tidak terlalu dekat. mungkin hanya mencapa 90-98% maksimum. Karena tetap saja sebagian energi akan terbuang melalui panas, dan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi trafo tersebut. Antara lain, kualitas kumparan copper loss, diameter inti dan jenis inti core loss, jumlah lilitan, dan lain menghitung efisiensi trafo, alangkah baiknya kita mengetahui dulu beberapa faktor kerugian transformator rugi-rugi trafo.Kerugian arus eddy. Kerugian arus eddy merupakan kerugian trafo yang disebabkan karena adanya perubahan fluks magnet yang bertolak belakang dengan gaya gerak listrik ggl. Hal ini terjadi ketika ggl mengalir dari kumparan primer ke kumparan sekunder melalui inti. Untuk mengurangi arus eddy, pada trafo daya digunakan inti besi lunak yang tembaga. Pada kumparan kawat tembaga sebuah trafo, baik itu kumparan primer maupun sekunder, semakin banyak jumlah lilitan maka semakin besar juga resistansi lilitan tersebut. Begitu juga dengan arus listrik yang mengalir pada kumparan. Kerugian tembaga ini berlaku persamaan I^2 R baca I kuadrat dikali R.Kerugian histerisis. Kerugian ini disebabkan karena arus dari kumparan primer menuju sekunder yang berbalik arah. Penyebabnya adalah fluks yang mengalir dari inti trafo. Maka dari itu semakin baik kualitas material dari inti trafo, maka semakin kecil kerugian kopling. Kerugian kopling terjadi karena adanya aliran fluks magnet yang tidak sempurna dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Salah satu cara untuk mengurangi kerugian kopling adalah dengan dengan membuat kumparan primer dan kumparan sekunder ditumpuk secara kapasitas liar. Kerugian kapasias liar juga menjadi salah satu yang disebabkan oleh kualitas gulungan transformator. Kerugian ini tidak akan berpengaruh banyak pada frekuensi rendah, namun efisiensi akan berpengaruh banyak pada frekuensi tinggi. Salah satu cara untuk mengurangi kapasitas liar adalah dengan membuat gulungan kumparan primer dan sekunder trafo secara semi efek kulit. Meskipun kawar kumparan primer dan sekunder masing-masing terdapat lapisan isolasi satu sama lain, namun resistansi pada kumparan juga dapat mempengaruhi efisiensi dari transformator. Untuk mengurangi kerugian efek kulit transformator dapat digunakan kawat kecil yang berlapis-lapis yang saling jugaFungsi trafo pada rangkaian elektronikaJenis-jenis trafo pada rangkaian elektronikaTrafo step-down fungsi dan kegunaannyaPengertian transformatorPrinsip kerja transformatorRumus efisiensi trafoCara menghitung efisiensi trafoSoal 1Soal 2Rumus efisiensi trafoRumus untuk menghitung efisiensi trafo sebenarnya tidaklah rumit dan siapapun dapat menghitungnya dengan metoda matematika sederhana. Adapun rumus efisiensi trafo adalah sebagai ɳ merupakan efisiensi trafo, Po merupakan daya output trafo, dan Pi adalah daya input trafo. Karena daya merupakan hasil perkalian antara tegangan dan arus, maka rumus efisiensi trafo dapat juga didefinisikan sebagai berikutdimana ɳ efisiensi trafoVs tegangan sekunderIs arus sekunderVp tegangan primerIp arus primerJika yang diketahui salah satunya adalah jumlah lilitan trafo, maka dapat juga dihitung efisiensinya dengan menggunakan rumus sebagai berikutdimana ɳ efisiensi trafoIs arus sekunderNs lilitan sekunderIp arus primerNp lilitan primerDari ketiga rumus diatas ternyata secara umum untuk menghitung nilai efisiensi sebuah transformator ternyata sangat mudah. Untuk lebih memperjelas lagi kita akan coba menghitung efisiensi trafo dengan beberapa contoh menghitung efisiensi trafoSoal 1Diketahui sebuah trafo memiliki tegangan input AC 220V dengan arus input adalah 0,2A, sedangkan tegangan sekundernya adalah 9V dengan arus 3A. Berapa efisiensi trafo tersebut?JawabDiketahuiVs 220Is 1Vp 9Ip 3Sehingga, efisiensi trafo adalahɳ = Vs x Is / Vp x Ip x 100%ɳ = 12V x 3A / 220V x 0,2A x 100%ɳ = 36 W / 44 W x 100%ɳ = 0,818 x 100%ɳ = 82%Sehingga efisiensi trafo tersebut adalah 82%.Soal 2Diketahui sebuah trafo memiliki tegangan input 220V dengan arus 0,5A. Sedangkan tegangan output trafo adalah 32V. Jika efisiensi trafo tersebut 85%, berapakah arus output sekunder dari trafo tersebut?JawabDiketahuiɳ 85%Vs 32Is 0,5Vp 32Ip ?Sehingga, efisiensi trafo adalahɳ = Vs x Is / Vp x Ip x 100%85% = 32 x Is / 220V x 0,5A x 100%85 = 3200 x Is / 110Is = 85 x 110 / 3200Is = 9350 / 3200Is = 2,9 ABanyak sekali para hobbiyst elektronika yang mampu merakit dang menggulung trafo sendiri terutama trafo untuk keperluan power supply rangkaian elektronika. Namun demikian perlu diperhatikan dalam perancangan trafo, sebisa mungkin secara teori efisiensi yang dihasilkan sesuai perhitungan diatas 85%. Jika dalam perhitungan didapatkan efisiensi dibawah 85% maka dapat dikatakan efisiensi trafo tersebut kurang jika dalam perhitungan ternyata didapatkan hasil efisiensi diatas 100%, maka berarti ada yang salah dari arus dan tegangan yang diinginkan antara bagian primer dan perhitungan trafo sesuai penjelasan diatas adalah rumus trafo secara umum dan belum dapat digunakan langsung untuk perancangan trafo, karena jika akan diaplikasikan langsung dalam pembuatan trafo, ada beberapa parameter lagi yang harus dimasukan, antara lain, frekuensi kerja, diameter koker, ukuran inti besi, dan lain The Author
PembahasanDiketahui Ditanya Penyelesaian Efisiensi pada trafo tidak ideal yaitu . Suatu alat dihubungkan dengan kumparan sekunder, maka . Dengan demikian,kuat arus besarnyaadalah 0,25 A. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah Ditanya Penyelesaian Efisiensi pada trafo tidak ideal yaitu . Suatu alat dihubungkan dengan kumparan sekunder, maka . Dengan demikian, kuat arus besarnya adalah 0,25 A. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah C.
Pengertian Efisiensi Trafo Transformator dan Cara Menghitungnya – Trafo Transformator yang ideal adalah Trafo yang memiliki 100% efisiensi yaitu trafo yang tidak terjadi kehilangan daya sama sekali. Namun Trafo yang ideal atau yang sempurna ini hampir dapat dikatakan tidak mungkin akan tercapai, hal ini dikarenakan adanya beberapa faktor yang menyebabkan terjadi kerugian atau kehilangan daya. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor yang disebabkan oleh Inti Besi yang biasanya disebut dengan Core Loss atau Iron Loss dan faktor yang disebabkan oleh Kumparan atau lilitan pada Trafo itu sendiri yang biasanya disebut dengan Copper loss. Baca juga Pengertian Trafo Transformator dan Prinsip Kerjanya. Kerugian Daya atau Kehilangan Daya pada Trafo Tranformator Seperti yang disebutkan sebelumnya, Kerugian atau kehilangan daya pada Trafo ini disebabkan oleh dua faktor utama yaitu Faktor Core Loss Inti Besi dan Faktor Copper Loss Kumparan. Kerugian Daya atau Kehilangan Daya pada Trafo ini sering disebut juga dengan Rugi Daya atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Power Loss. Core Losses atau Iron Losses Core Losses atau Iron Losses adalah kehilangan daya pada Tranformator yang dikarenakan oleh Inti Besi Transformator itu sendiri. Terdapat dua faktor yang menyebabkan terjadinya Core Loss yaitu kerugian arus Eddy Eddy Current dan kerugian histeresis Hysteresis loss. Kedua Kerugian ini pada dasarnya tergantung pada sifat magnetik bahan yang digunakan untuk konstruksi inti transformator trafo. Kerugian Arus Eddy Eddy Current Loss – pada Transformator atau Trafo, arus listrik AC yang dipasok ke kumparan primer akan membentuk fluks medan magnet yang bergantian. Apabila fluks medan magnet tersebut terhubung ke kumparan sekunder maka akan menyebabkan induksi gaya gerak listrik atau biasanya dikenal dengan induksi GGL. Tetapi terdapat pula beberapa bagian fluks magnet yang menginduksi ke bagian konduktor lainnya yaitu ke Inti besinya Trafo Tranformer Core tersebut yang kemudian akan menyebabkan sirkulasi arus kecil didalamnya. Arus tersebut disebut dengan Arus Eddy Eddy Current. Karena Arus Eddy inilah beberapa energi akan terdisipasi dalam bentuk panas. Kerugian Histerisis Hysterisit Losses – Kerugian Histeris pada trafo ini disebabkan oleh pembalikan magnetisasi pada inti transformator. Kehilangan atau kerugian ini tergantung pada volume dan kadar besi yang digunakan untuk konstruksi inti besi trafo, frekuensi pembalikan magnetik dan nilai kerapatan fluks. Copper Losses Copper losses adalah kehilangan daya pada Trafo yang diakibatkan oleh resistansi pada kumparan atau lilitan pada trafo itu sendiri. Copper Loss pada Kumparan Primer adalah I12R1 dan Copper Loss pada Kumparan Sekunder adalah I22R2. Dimana I1 dan I2 adalah arus pada masing-masing kumparan primer dan kumparan sekunder sedangakn R1 dan R2. adalah resistansi pada masing-masing kumparan primer dan kumparan sekunder. Kehilangan Daya yang diakibatkan oleh Copper Loss ini adalah sebanding dengan kuadrat arus dan arus ini tergantung pada beban. Oleh karena itu kehilangan Copper loss pada Trafo ini juga akan bervariasi tergantung pada beban yang diberikan pada trafo. Efisiensi Trafo dapat didefinisikan sebagai Perbandingan antara daya listrik keluaran Pout dengan daya listrik masukan Pin. Efisiensi Trafo dapat dirumuskan dengan Rumus berikut ini ɳ = Pout / Pin x 100% Dimana ɳ = Efisiensi Trafo Pout Daya listrik Keluaran Output atau Daya pada Kumparan Sekunder Pin Daya listrik Masukan Input atau Daya pada Kumparan Primer Rumus-rumus turunan untuk Efisiensi Trafo lainnya ɳ = Vs x Is / Vp x Ip x 100% atau ɳ = Pout / Pout + Copper loss + Core loss x 100% atau ɳ = Pin – Losses / Pin x 100% atau ɳ = Ns x Is / Np x Ip x 100% Dimana ɳ Efisiensi Trafo Vs Tegangan Sekunder Vp Tegangan Primer Is Arus Sekunder Ip Arus Primer Ns Lilitan sekunder Np Lilitan primer Contoh Soal Perhitungan Efisiensi Trafo 1 Sebuah Trafo memiliki daya listrik 20W di bagian Primer Daya Input, sedangkan dibagian sekundernya hanya 18W Daya Output. Berapakah Efisiensi Trafo tersebut ? ɳ = Pout / Pin x 100% ɳ = 18W / 20W x 100% ɳ = 90% Efisiensi Trafo tersebut adalah 90% Contoh Soal Perhitungan Efisiensi Trafo 2 Sebuah Transformator dengan tegangan Input tegangan primer adalah 220V dan tegangan Output tegangan sekunder adalah 110V sedangkan arus inputnya adalah 1A dan arus outpunya adalah 1,5A. Berapakah efisiensi Trafo tersebut? Diketahui Vp = 220V Ip = 1A Vs = 110V Is = 1,5A ɳ = ? Jawaban ɳ = Vs x Is / Vp x Ip x 100% ɳ = 110V x 1,5A / 220V x 1A x 100% ɳ = 165 / 220 x 100% ɳ = 75% Efisiensi Trafo tersebut adalah 75% Contoh Soal Perhitungan Efisiensi Trafo 3 Arus Primer sebuah trafo adalah 1A sedangkan arus Sekundernya adalah 0,5A. Jika lilitan di Primer Trafo tersebut adalah 200 lilitan dan 500 lilitan di kumparan sekundernya. Berapakah Efisiensi Trafo tersebut? Diketahui Ip = 1A Is = 0,25A Np = 200 lilitan Ns = 500 lilitan ɳ = Ns x Is / Np x Ip x 100% ɳ = 500 x 0,25 / 200 x 1 x 100% ɳ = 125 / 200 x 100% ɳ = 62,5% Efisiensi Trafo tersebut adalah 62,5%
- Pada prinsipnya trafo berfungsi sebagai transfer energi listrik dari kumparan primer menuju kumparan sekunder. Bagaimakah penerapan persamaan trafo dalam suatu studi kasus? Berikut terlampir contoh soal beserta dan Pembahasan Sebuah trafo step-up mengubah tegangan 25 volt menjadi 250 volt. Apabila efisiensi transformator 80% dan kumparan sekundernya dihubungkan dengan lampu 250V/50W, tentukan kuat arus primernya! Dilansir dari Dental Radiography Principles and Techniques 2016 oleh Joen dan Laura, trafo merupakan alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan dalam rangkaian listrik. Trafo step up digunakan untuk menaikkan tegangan. Baca juga Balon Udara Tersangkut di Trafo, Listrik di Satu Daerah Padam Adapun beberapa persamaan pada trafo adalah sebagai berikut FAUZIYYAH Persamaan pada trafo Persentase pada persamaan di atas dapat ditentukan dengan mengalikan 100 %.Sekarang mari kita selesaikan permasalahan pada soal di atas. Diketahui - Vp = 25 V- Vs = 250 V- Ps = 50 W- η = 80 % Ditanyakan Kuat arus kumparan primer Ip. Baca juga Penerapan Induksi Magnetik pada Trafo Penyelesaian Daya Listrik Kumparan Primer η = Ps/Pp × 100 %80 % = 50/Pp × 100 %80 % = 5000 % / PpPp = 5000 % / 80 %Pp = 62,5 W Kuat Arus Kumparan Primer Pp = Vp × Ip62,5 = 25 × IpIp = 62,5/25Ip = 2,5 A Sehingga kuat arus pada kumparan primernya adalah 2,5 A. Sumber Fauziyyah] I Editor [Rigel Raimarda] Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
jika efisiensi trafo 80 maka kuat arus primernya adalah